Fitrah Manusia Biasa

Haiii! Udah lama banget gak bercerita disini, kurang lebih udah setahun, ternyata selama itu ya? Waktu ternyata secepat itu berlalu, hiks. Kagok juga deh nulis disini, ternyata udah banyak berubah. Dunia berubah, mau gak mau kita juga harus berubah gak sih? Berubah jadi lebih baik lho, ya!

Kamu apa kabar? Udah bosen belum karena berkurangnya aktivitas di luar rumah? PPKM juga berlevel-level. Atau keadaan Work From Home atau School From Home malah bikin kalian lebih happy dibanding harus capek ke kantor atau sekolah? Awalnya, aku ngerasa kerja di rumah enjoy banget, karena aku emang lebih suka sendiri, di kamar, dibanding harus keluar rumah. Jiwa introvert, biasa deh, hehehe. Tapi, namanya kita manusia biasa ya, butuh bersosialisasi juga ternyata, kadang bosen karena tiap hari bener-bener kerja sendirian, dan kerja di rumah malah lebih gak kenal waktu. 

Kondisi kayak sekarang, kita dituntut untuk mengikuti segala sesuatu yang berubah, atau ini yang disebut 'new normal lyfe', kah? Keadaan yang mengharuskan kita untuk melakukan segala sesuatu di rumah saja. Mengandalkan teknologi. Semua serba online. Beli makan, jajan, skincare, apapun itu dilakukan secara online. Kita hanya mengandalkan gadget, dan duduk manis menunggu barang atau makanan yang dipesan. MUDAH! Apa jadinya kalau pandemi ini belum usai, dan teknologi hilang? Internet, yang menjadi primadona semua orang di dunia, musnah. Gak kebayang. Karena, se-gak-ketemunya kita sama orang lain, dimudahkan dengan adanya internet. Kita bisa tatap muka lewat video call, yang sekarang hype banget yang namanya Zoom atau GMeet. 

Hahaha, jadi kemana-mana ya topik pembahasannya. Padahal, awal mau nulis ini niatnya mau bercerita, tepatnya mengeluarkan unek-unek yang selama ini dipendam, dan hari ini, rasanya udah gak bisa dipendam lagi. Udah terlalu muak. Semua numpuk, satu persatu, menjadi gulungan kekecewaan yang begitu besar. Emang bener ya ungkapan, "Hati manusia itu sifatnya berbolak-balik, maka, gantungkanlah segala sesuatunya, termasuk hatimu, hanya ke Allah, Sang Pencipta.". Mengecewakan dan dikecewakan udah jadi fitrahnya manusia gak sih? Entah kita yang membuat orang lain kecewa, atau malah hati kita yang kecewa karena perlakuan orang lain. Atau, rasa kecewa datang dari ekspektasi kita yang terlalu tinggi terhadap siapapun dan apapun itu. Apa seharunya kita gak berekspektasi terhadap apapun di dunia ini supaya gak kecewa? Pernah satu ketika, waktu aku bener-bener kecewa sama 1 orang, karena aku terlalu menggantungkan kebahagiaanku ke dia, aku langsung bertekad, mulai hari itu untuk tidak lagi menggantungkan apapun ke siapapun, aku harusnya hanya mengandalkan aku. Karena aku pasti akan selalu ada, kan?

Capek. Satu kata yang selalu aku eluhkan dimanapun, kapanpun, dan ke siapapun yang aku temui. Bahkan terkadang hanya bisa senyum tipis waktu ditanya, "Tyas, apa kabar?". Jawaban, "Alhamdulillah baik." seakan cuma topeng doang. Supaya dianggap lagi baik-baik aja. Pertanyaan tersebut pun tidak jarang hanya basa-basi, ya, setidaknya bertanya keadaan orang lain itu perlu sih, dan mungkin sangat berarti buat sebagian orang.

Bukannya gak bersyukur, justru aku sangat amat bersyukur. Alhamdulillah atas segala kenikmatan, kesempatan, dan apapun itu yang Allah berikan ke aku. Tapi bersyukur yang sesungguhnya ternyata tidak semudah itu. Bersyukur yang sebenar-benarnya berada di dalam hati. Gimana lapangnya hati kamu waktu kamu bilang, "Alhamdulillah." padahal keadaannya gak lagi baik-baik aja? Keadaannya, kamu baru saja dikecewakan. Hati mu sedang sakit, hancur, karena sudah dihancurkan ekspektasinya oleh orang lain. 

HUF. Rumit kan. Hahaha. Sekalinya nulis disini, isinya cuma luapan-luapan emosi masa lalu. Maaf ya, tuh, kebiasaan jadi orang yang selalu minta maaf, padahal gak harus minta maaf juga, dan gak ada yang perlu dimintain maaf. Intinya, sekarang aku lagi ngerasa muak, muak sama semuanya, dan gak tau harus ngapain. Gak tau harus gimana dan mengambil keputusan apa. Diterusin, udah gak ada motivasi, tapi kalau berhenti juga belum bisa, bertahan dan jadi orang yang sementara fake? Entahhh.. Berusaha ber-positive thinking ternyata gak semudah itu.

Yaudah, gitu aja luapan ku hari ini. Stay safe, stay healthy, dan be happy ya guyz! Jangan biarin pandemi ngalahin kamu! Lawan. Taklukkan. Dan, yang lagi sakit, jangan dijadiin beban, nonton film yang lucu, supaya kamu happy dan imun kamu naik. Okay? See you guyz! <3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAJAK or HACKED or HCKD or...

Demi Lovato's Style

Magang di iNews TV | Curhatan anak magang #1