Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Menolak Ajakan Teman, untuk...

Setiap weekend, atau bahkan setiap minggu di hari biasa, aku selalu keluar bersama temen. Entah ke mall, atau nongkrong di sebuah tempat hangout. Rutin banget. Hampir tiap minggu. Paling susah untuk menolak ajakan temen, susah! Hahaha. Selalu bilang 'Yuk', padahal gak punya duit, harus minta orang tua. Jaman Jahiliyah. Hmm.. Pada saat-saat itu, masih mikirin ego sendiri, tanpa mikirin orang tua "Orang tua gue punya uang gak ya" " Keuangan di keluarga lagi baik-baik aja gak ya?" gak ada pikiran begitu. Mungkin ada, tapi ya udah cuek aja. Huhu maafin yaAllah... Sekarang, alhamdulillah, kegiatan tersebut udah gak rutin. Cuma weekend, itupun harus dipikirin dan ditimbang-timbang. Biasanya cuma menerima ajakan temen deket aja, kalau temen yang gak deket-deket amat ya sebisa mungkin dipikirin semateng-matengnya. Alhamdulillahnya, sekarang pikiran udah mulai kebuka, udah gak terlalu mikirin ego sendiri. Mau pergi harus ditimbang-timbang, udah harus tahu mana

Malam Minggu

Malam ini, yaitu malam minggu, mengantarkanku untuk menulis ini... Malam minggu, yes, malming. Sudah jadi tradisi, sejak dahulu kala, bahwa malam minggu adalah malam dimana para pasangan kekasih, geng, sahabat, bahkan keluarga, keluar untuk sekedar makan, nonton, dan lain-lain. Kalau aku sendiri sih ogah keluar malam minggu kalau gak kepaksa atau ada yang maksa, wkwk. Kenapa? Ya, tau lah... alasannya yaitu semua pusat perbelanjaan, tempat nongkrong, bahkan jalan raya, udah-pasti-MACEEEET. Jadi, yang ada mager duluan.  Kalimat "Malam Minggu" juga nothing special for me. Yaa, sama aja kan malam minggu sama malam senin, dan malam-malam lainnya? Dulu sih doyan banget tiap malam minggu pasti keluar, entah ke mall, atau jajan. Sama temen atau sama siapa deh yang mau diajak atau mau ngajak. Tapi sejak krisis rumah tangga dan kerja, dan faktor lainnya yang gak bisa disebutin satu persatu, nanti sedih wkwk.. Udah gak bisa terus-terusan foya-foya, mau beli sesuatu aja dipikiri

Pahitnya Kehilangan Sahabat

Sahabat adalah orang yang selalu ada dan mengerti kita, seperti apapun keadaan kita, menerima kekurangan, dan mengingatkan dalam kebaikan. Sahabat adalah orang yang terpilih, karena dari sederet atau banyaknya 'teman' yang kita punya gak semuanya memenuhi kriteria sebagai 'sahabat'. Saat kita terpuruk sekalipun, biasanya sahabatlah yang berada di barisan depan untuk men- support kita, supaya kita bangkit lagi. Jelek-jeleknya kita, sahabat selalu nerima, walaupun dia akan bilang "Iya, lu jelek banget, najis!" Hahaha. Lucu emang, walaupun terkesan kasar, tapi percayalah mereka adalah orang yang paling mengerti. "Mereka (sahabat) adalah orang yang paling mengerti." Kadang aku suka mikir, kenapa kok nih orang (sahabat) ada waktu sih? Untuk sekedar dengerin curhat, nemenin makan, sampe sekedar jalan-jalan di mall cari sesuatu yang aku butuhin. Kok mau ngabisin waktu buat aku? Kadang akunya sendiri juga suka gak sadar kalau udah ngerepotin da

Berprasangka Baik

Jadi, tadi aku pulang magang naik kereta, seperti biasa.. Jalan kaki dari kantor ke Stasiun Sudirman sekitar 5-10 menit, terus transit di Tanah Abang, dan lanjut ke Sudimara. Rutinitas yang udah aku jalanin hampir 3 bulan. Nunggu kereta yang gak tentu datengnya (walaupun terjadwal jam datang keretanya, tapi seringkali gak pasti). Berebut masuk-keluar kereta, apalagi kalau aku pilih gerbong khusus wanita, itu-akan-lebih-butuh-perjuangan! Hahaha Biasanya kalau butuh temen ngobrol untuk pulang, karena Sudirman-Sudimara butuh 30-50 menit naik kereta, aku chat aunty atau temenku dan bertemu di Tanah Abang. Kebetulan tadi aku pulang bareng auntyku dari Tanah Abang. Semuanya berjalan normal. Gak ada yang aneh. Hingga kita sampai di stasiun Kebayoran. Masuklah 2 cowok. Aku langsung bergumam dalam hati "Ganteng juga nih yang satu.." Lama-kelamaan diperhatiin kok aneh ya.. Mulailah yang satunya memulai komunikasi dengan kata "aku-kamu". Okay! I don't wanna

Lembar baru di 2018, bye 2017!

Gambar
Hayooow BloggyFriendssss!!! SELAMAT TAHUN BARU 2018!! picture from   www.felizanonuevo2018.or g *preeet preeeeet* Sebentar... Itu suara terompet? Kok mirip suara kentut ya? HAHAHA Gak lucu. SKIP *** Selamat tahun baru masehi 2018 buat semuanyaaa. Semoga di tahun ini semua resolusi yang gak tercapai, gak dikerjain, gak terealisasikan dengan baik terlaksana di tahun 2018 ini. AMIN?!! Tahun baru, harapan baru, goal baru. Jangan cuma sibuk bikin resolusi dan di update ke sosmed, tapi kenyatannya gak diwujudin sama sekali, gitu aja terus sampe tahun berikutnya dan berikutnya.. (NGACA YAS NGACA) Well, ya, aku cuma berdoa semoga di tahun ini lebih dilancarin dan diberi kemudahan dalam segala urusan yang akan-dan sedang-kita jalanin. Semoga semua pengharapan dan kerja keras kita selama tahun 2017 gak sia-sia(lagi). Belajar jadi "manusia" yang "memanusiakan manusia".  Semoga di tahun ini kita bisa mengubah kebiasaan buruk kita