Stuck in the moment









Dulu.. aku memang pernah mengisimu.. maksudku pernah mengisi kekosonganmu, hari-harimu, dan juga hatimu..
Kamu selalu hadir dalam kesepianku,keheninganku..
Kamu hadir memberikan secercah cahaya..
Rasa itu, waktu itu beda, tak seperti hari-hari sebelumnya..
Rasa sayang ini telah berubah menjadi cinta..
Cinta? Mungkin dia telah hadir bersama sang cupid..
Menaburkan benih cinta diantara kita..
Aku.. dan kamu.. selalu melengkapi..
Setiap hembusan angin selalu terdengar namamu..
Dan awan pun membentuk senyummu..
Entah.. apa yang ku fikirkan saat itu, mungkinkah ini cinta? Bukankah aku masih terlalu muda untuk ini?
We're too young to say 'LOVE', right?

Tapi itu dulu..
Sekarang, aku berdiri disini sendiri..
Menyusun hatiku yang telah retak dan telah menjadi kepingan..
Bahkan akupun sudah tidak mengerti bagaimana menyusun kepingan ini
Apa karna dia? Dia yang mengubahmu menjadi demon?
Lalu menyakiti hatiku dan pergi begitu saja?
Percayakah kau kalau aku hancur?
Bahkan hari sudah berubah menjadi bulanpun aku tetap seperti ini, hancur...
Perasaan itu masih sama seperti dulu..
Dan angin pun selalu membawa namamu..
Hati ini selalu bergetar saat kamu memanggil namaku..
Desir ombakpun selalu berbisik namamu..
Otak ini selalu terfikirkan tentangmu..
Dan hati ini selalu terukir namamu..

Aku tak pernah mau kau menarikku ke dalam kehidupanmu..
Kalau boleh aku meminta kepada Tuhan..
Aku akan minta untuk menghapus namamu beserta ingatanku tentangmu..
Sebelum aku mengenalmu,aku tidak seperti ini..
Aku tidak hancur..
Aku menangis, kalut, kacau..
Lalu apa pedulimu?
Apa kau lantas menghapus namaku begitu saja?
Segitu mudahkah kau melupakanku?

Malam ini terlalu dingin..
Sedingin hatimu, bahkan dirikupun tak akan pernah bisa menghangatkannya..
Selamat tinggal cinta..
Kini aku telah lelah berjuang sendiri..
Aku sudah malas mengusik kehidupan INDAHmu saat ini..
Selamat menikmati kehidupan barumu..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BAJAK or HACKED or HCKD or...

Demi Lovato's Style

Magang di iNews TV | Curhatan anak magang #1